Loading...
world-news

Komponen darah - Sistem Sirkulasi Materi Biologi Kelas 11


Darah merupakan salah satu cairan terpenting dalam tubuh manusia. Tanpa darah, tidak mungkin tubuh dapat bertahan hidup, karena darah bertugas mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, serta membuang sisa metabolisme. Lebih jauh lagi, darah juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, mengatur suhu, hingga memperbaiki jaringan yang rusak.

Namun, darah bukanlah cairan yang homogen. Ia terdiri atas berbagai komponen dengan fungsi yang sangat spesifik. Memahami komponen darah tidak hanya penting bagi pelajar atau tenaga medis, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat umum agar lebih sadar akan kesehatan tubuhnya.

Dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai komponen darah, mulai dari plasma darah hingga sel-sel darah, lengkap dengan fungsinya, kadar normal, serta gangguan yang dapat terjadi.


Gambaran Umum Darah

Darah terdiri dari dua komponen utama, yaitu:

  1. Plasma darah (±55% dari total volume darah).
    Plasma adalah bagian cairan berwarna kekuningan yang berfungsi sebagai medium pengangkut.

  2. Elemen berbentuk (formed elements) (±45%).
    Bagian ini terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Pada orang dewasa, volume darah rata-rata sekitar 7–8% dari berat badan, yaitu sekitar 4,5–6 liter.


1. Plasma Darah

Plasma darah adalah cairan berwarna kuning pucat yang sebagian besar (±90%) tersusun atas air. Sisanya adalah protein plasma, elektrolit, nutrien, hormon, serta produk limbah metabolisme.

Kandungan Plasma

  • Air (H₂O): pelarut utama, menjaga viskositas dan mengangkut zat terlarut.

  • Protein plasma:

    • Albumin: menjaga tekanan osmotik darah dan mengangkut zat seperti asam lemak atau hormon.

    • Globulin: berperan dalam sistem imun (antibodi).

    • Fibrinogen: penting dalam proses pembekuan darah.

  • Elektrolit: natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat.

  • Nutrisi: glukosa, asam amino, asam lemak, vitamin.

  • Gas terlarut: oksigen, karbon dioksida, nitrogen.

  • Produk limbah: urea, asam urat, kreatinin.

Fungsi Plasma

  • Mengangkut zat gizi dari sistem pencernaan ke sel-sel tubuh.

  • Menyalurkan hormon ke organ target.

  • Mengangkut sisa metabolisme menuju ginjal, hati, dan paru.

  • Mengatur keseimbangan asam-basa dan elektrolit.

  • Membantu dalam mekanisme pertahanan tubuh.


2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit adalah sel darah terbanyak dalam tubuh, berbentuk bikonkaf, tidak berinti, dan penuh dengan hemoglobin.

Jumlah Normal

  • Laki-laki: 4,7–6,1 juta sel/µL darah.

  • Perempuan: 4,2–5,4 juta sel/µL darah.

Fungsi Eritrosit

  • Mengangkut oksigen dari paru ke seluruh tubuh melalui hemoglobin.

  • Membawa sebagian karbon dioksida dari jaringan ke paru untuk dikeluarkan.

  • Membantu menjaga keseimbangan pH darah.

Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin adalah protein utama dalam eritrosit. Ia terdiri dari globin (rantai protein) dan heme (mengandung zat besi). Zat besi inilah yang memungkinkan darah mengikat oksigen.

Siklus Hidup

  • Usia eritrosit sekitar 120 hari.

  • Setelah tua, eritrosit dihancurkan di limpa, hati, atau sumsum tulang.

  • Hemoglobin akan dipecah: zat besinya digunakan kembali, sedangkan sisa heme diubah menjadi bilirubin dan dikeluarkan lewat empedu.

Gangguan Eritrosit

  • Anemia: kekurangan eritrosit/hemoglobin. Penyebabnya antara lain defisiensi zat besi, perdarahan, atau penyakit kronis.

  • Polisitemia: jumlah eritrosit berlebihan, bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.

  • Talassemia & anemia sel sabit: kelainan genetik pada hemoglobin.


3. Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit berperan dalam sistem imun. Jumlah normalnya adalah 4.000–11.000 sel/µL darah.

Jenis-Jenis Leukosit

  1. Granulosit

    • Neutrofil: melawan infeksi bakteri, fagosit aktif.

    • Eosinofil: melawan parasit, terlibat dalam reaksi alergi.

    • Basofil: melepaskan histamin dan heparin, berperan dalam reaksi alergi dan inflamasi.

  2. Agranulosit

    • Limfosit: terdiri dari limfosit B (menghasilkan antibodi), limfosit T (menghancurkan sel terinfeksi), dan sel NK (natural killer).

    • Monosit: berubah menjadi makrofag, berfungsi memakan patogen dan membersihkan jaringan rusak.

Fungsi Leukosit

  • Pertahanan tubuh terhadap patogen (virus, bakteri, jamur).

  • Membentuk antibodi.

  • Membersihkan sisa sel mati.

  • Mengatur respons inflamasi.

Gangguan Leukosit

  • Leukopenia: jumlah leukosit rendah, meningkatkan risiko infeksi.

  • Leukositosis: jumlah leukosit tinggi, sering terjadi saat infeksi.

  • Leukemia: kanker darah akibat proliferasi abnormal sel darah putih.


4. Keping Darah (Trombosit)

Trombosit adalah fragmen sitoplasma dari megakariosit di sumsum tulang. Jumlah normal: 150.000–450.000/µL darah.

Fungsi Trombosit

  • Memulai proses hemostasis (penghentian perdarahan).

  • Membentuk sumbat trombosit pada luka kecil.

  • Mengaktifkan kaskade koagulasi untuk menghasilkan fibrin, yang menutup luka lebih permanen.

Gangguan Trombosit

  • Trombositopenia: jumlah trombosit rendah, menyebabkan mudah memar dan perdarahan.

  • Trombositopenia imun (ITP): kelainan autoimun yang menyerang trombosit.

  • Trombosit tinggi (trombositosis): dapat meningkatkan risiko trombosis.


Mekanisme Penting yang Melibatkan Komponen Darah

1. Hemostasis

Proses penghentian perdarahan yang melibatkan trombosit, faktor koagulasi, dan fibrin.

2. Transportasi Gas

Hemoglobin pada eritrosit mengikat oksigen, sedangkan karbon dioksida dibawa sebagai bikarbonat di plasma.

3. Sistem Kekebalan Tubuh

Leukosit bekerja bersama antibodi dan protein plasma (komplemen) untuk melawan infeksi.


Kesehatan Darah dan Pemeriksaan Laboratorium

Tes Darah Rutin

  • Hemoglobin & hematokrit: untuk menilai anemia.

  • Jumlah eritrosit, leukosit, trombosit: mendeteksi kelainan sel darah.

  • Laju endap darah (LED) & CRP: menilai adanya peradangan.

  • Tes koagulasi: menilai kemampuan darah membeku.

Gaya Hidup untuk Menjaga Kesehatan Darah

  • Konsumsi makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat.

  • Olahraga teratur untuk memperlancar sirkulasi.

  • Hindari merokok dan alkohol berlebihan.

  • Cukup minum air untuk menjaga volume plasma.

  • Melakukan cek kesehatan secara berkala.


Komponen darah bekerja secara sinergis untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Plasma darah mengangkut nutrisi dan hormon, eritrosit membawa oksigen, leukosit melindungi tubuh dari infeksi, sementara trombosit mencegah perdarahan berlebihan.

Gangguan pada salah satu komponen dapat berakibat serius bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami peran darah, menjaga pola hidup sehat, serta melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kelainan sejak dini.

Dengan memahami komponen darah, kita semakin menyadari betapa kompleks dan menakjubkannya tubuh manusia. Darah bukan sekadar cairan merah, melainkan “sungai kehidupan” yang terus mengalir menjaga keseimbangan tubuh dari detik ke detik.